BERDOALAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH
Dialog Bayi dengan
Tuhannya
sebelum Lahir ke Dunia
 |
|
Suatu ketika, seorang bayi siap dilahirkan ke
dunia. Menjelang dikeluarkan ke alam dunia, dia bertanya kepada Tuhan yang
menciptakannya:
Bayi: “Tuhan, para malaikat di sini mengatakan
bahwa besok aku akan dilahirkan ke dunia. Tetapi, bagaimana caranya aku hidup
di sana? Aku begitu kecil dan
lemah.”
Tuhan: “Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia
akan selalu menjaga dan menyayangimu setiap saat.”
Bayi: “Tapi aku sudah betah di surga ini, apa yang
kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagiku untuk bahagia.”
Tuhan: “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum
untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih
berbahagia.”
Bayi: “Apa yang dapat kulakukan kalau aku ingin
berbicara padamu?”
Tuhan: “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara
kamu berdoa.”
Bayi: “Aku mendengar bahwa di bumi banyak orang
jahat. Siapa yang akan melindungiku Tuhan”?
Tuhan: “Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan
jiwa raganya.”
Bayi: “Tapi aku akan bersedih karena tidak melihat
Engkau lagi.”
Tuhan: “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu
tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku,
walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu.”
Saat itu surga begitu tenangnya … sehingga suara
dari bumi pun dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya:
Bayi: “Tuhan… jika aku harus lahir ke dunia
sekarang, bisakah Engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku itu
nanti”?
Tuhan: “Kamu akan memanggil malaikatmu itu dengan
sebutan: I… B… U …”
____________________
Kenanglah ibu yang menyayangimu. Untuk ibu yang
selalu meneteskan air mata ketika kau jauh darinya. Ingatkah engkau ketika
ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut
membalut tubuhmu?
Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut
kepalamu? Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia
melihatmu terbaring sakit. Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan
kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan. Kembalilah dan mohon maaf pada
ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu. Jangan biarkan kau kehilangan
saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang ketika ibu telah tiada. Tak ada
lagi di depan pintu yang menyambut kita, tak ada lagi senyuman indah tanda
bahagia, yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya … yang ada hanyalah
baju yang digantung di lemarinya… Tak ada lagi … dan tak akan ada lagi … yang
akan meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya.
Pulang..dan kembalilah segera … peluklah ibu yang
selalu menyayangimu … Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah
yang terbaik di akhir hayatnya....
 |
|
 |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar